Desa Bone-bone, 25 Juli 2011
Hari ketiga di desa Bone-bone, kami makin terbiasa menjalani rutinitas disini. Hari ini ada panen padi di ladang yang terletak tidak jauh di atas desa. Kami tahu informasi ini dari Pak Idris yang semalam ngobrol bersama sehabis makan malam. Pagi ini rumah Pak Idris tampak sepi, bapak ke kantor bupati, ibu ke kebun kopi, sedangkan adik-adik sekolah dan ada yang ikut ibu ke kebun. Kami pun beranjak dari rumah menuju ladang sehabis membersihkan peralatan makan tadi pagi.
Terik matahari tampak tak bersahabat, namun tidak menyurutkan semangat kami untuk ke ladang. Di kejauhan tampak titik-titik kecil manusia di tengah ladang, betapa manusia sangat kecil hanya dari jarak pandang beberapa ratus meter apalagi di mata Tuhan ya ???
|
ladang dari kejauhan |
Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya kami berada di tempat yang sama dengan titik-titik kecil di kejauhan tadi,hhe..Kami berpencar agar dapat berbaur dengan warga, sembari ikut membantu kami pun berbincang tentang penerapan aturan larangan merokok di desa ini. Panen padi kali ini merupakan pengalaman pertama bagiku, tau ani-ani ? baru kali ini aku tahu bentuk dan wujudnya
*memalukan Bagaimana tidak, sejak lahir aku hidup dan tinggal di daerah perkotaan yang bahkan tidak ada ladangnya sama sekali.
|
bapak ibu maaf saya merepotkan :D |
|
warga gotong royong panen padi
indahnya kebersamaan |
|
istirahat dulu ah, ternyata capek juga ya, hehe.. |
Menjelang siang, datanglah serombongan ibu-ibu yang tampak beriringan dari kejauhan. Tahukah anda ? ternyata para ibu tersebut datang membawa makan siang untuk warga yang ada di ladang. Selain para ibu adapula anak-anak yang ikut serta membantu. Berhubung juga berada di ladang, maka kami pun diajak santap siang bersama. Senda gurau canda tawa ini tidak akan pernah ku lupakan, makan siang terhangat yang pernah aku rasakan, di tengah hamparan padi dan di antara mereka orang-orang hebat yang menginspirasi.
|
seorang ibu tampak sedang mengambil piring makannya |
|
gak ada air putih, yang ada kopi, kopi, dan kopi :D |
Senda gurau canda tawa ini tidak akan pernah ku lupakan, makan siang terhangat yang pernah aku rasakan, di tengah hamparan padi dan di antara mereka orang-orang hebat yang menjadi inspirasi selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar