Desa Bone-bone, 24 Juli 2011
Pagi dingin di Desa Bone-bone, membuatku malas mandi *alasan aja, padahal emang males mandi :D Pagi ini kami masak sarapan bersama ibu, bagian ini juga yang aku suka : masak-masak,hahahaha.. Selesai memasak , kami duduk dan sarapan bersama keluarga Pak Idris, termasuk juga lima anak perempuan bapak yang masih kecil-keil dan lucu. Suasana ini membuatku semangat sarapan di tengah-tengah keluarga besar Pak Idris, sungguh inilah yang aku tunggu selama ini.
|
dapur di pagi hari |
|
makannya pake nasi merah, hmm..yummy |
Agenda kami hari ini adalah melakukan riset sederhana dan mengurus perizinan ke Sekolah Dasar yang akan dijadikan sebagai tempat penyuluhan besok lusa, dan tim pun dibagi dua. Aku kebagian tugas mewawancarai warga, bersama Incem kami pun mulai berjalan-jalan di desa yang tidak terlalu luas ini untuk mencari target. Tidak butuh waktu lama bagi kami berdua, beberapa warga yang sedang bersantai di sekitar rumah menjadi target utama, hhe.. dan tugas pun selesai.
|
sehabis mewawancara ibunya, foto dulu dengan anaknya, hhe.. (oleh incem) |
|
ini foto diambil waktu ngurus perizinan di SD (oleh viema) |
Desa terlihat sepi siang hari ini, karena sebagian besar penduduk memiliki mata pencaharian sebagai petani, sehingga siang hari adalah waktu yang tepat untuk bertani ataupun berladang. Selain itu, hari ini warga sedang melakukan gotong royong membersihkan jalan desa, beberapa anggota tim kami pun ikut terjun langsung dalam kegiatan tersebut.
|
widda dan viko, yang rajin yaaaaa :p (oleh heri dan kris) |
|
istirahat siang warga yang sedang gotong royong |
Dari informasi yang kami dapat, desa ini mulai menerapkan larangan merokok sejak tahun 2000. Memang bukan hal yang mudah, namun berkat niat dan usaha semua warga akhirnya peraturan tersebut dapat berjalan hingga saat ini. Bagi warga yang ketahuan merokok akan dikenakan sanksi sosial, antara lain membersihkan wc umum, membersihkan masjid ataupun membersihkan jalan desa. Larangan merokok ini membawa keuntungan tersendiri bagi warga, selain menghemat pengeluaran, warga pun merasa lebih sehat dan jarang terkena penyakit karena tidak terpapar nikotin secara pasif apalagi aktif. Wah, kapan ya peraturan ini dapat diterapkan di Indonesia ???
Kegiatan pertama di Desa Bone-bone berlalu, ditutup dengan makan malam bersama keluarga Pak Idris. Selesai melakukan evaluasi kegiatan hari ini, kami pun briefing untuk kegiatan esok. Malam semakin larut kami pun kembali ke kamar masing-masing dan beristirahat untuk menyambut kegiatan lain besok pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar