wow Merbabu lagi! belum pernah terpikir sebelumnya bahwa aku akan mendaki sebuah gunung yang sama untuk kedua kalinya. Sebelumnya aku pikir mendaki satu kali ke suatu gunung adalah sebuah keajaiban, mengingat aku yang megap-megap kalo mendaki gunung, haha.. Untuk kedua kalinya aku datang ke Merbabu, namun lewat jalur yang berbeda. Jika sebelumnya aku dan tim naik lewat jalur Wekas menuju Pos II, kali ini rencananya aku dan tim naik lewat jalur Selo menuju Puncak Triangulasi dalam rangka kegiatan yang berbeda, yaitu Try Out sebelum berangkat mendaki ke Rante Mario (salah satu puncak gunung di Sulawesi Selatan). Tim kali ini terdiri dari delapan orang teman satu angkatan di MAPAGAMA (Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Gadjah Mada), didampingi oleh seorang kakak angkatan yang nantinya akan menilai kemampuan pencapaian materi tim.
|
tim kami minus Mas Angga yang motretin :D |
Sebelum memulai kegiatan, seperti biasa kami berdoa dan.. Viva MAPAGAMA so..so..so.. Perjalanan pun di mulai, ini nih bagian yang tidak terlalu aku suka dimana tubuh baru saja beradaptasi dengan medan dan situasi di gunung. Beberapa jam berjalan sambil sesekali berhenti mempraktekkan materi IMPK, akhirnya dengan sangat menyesal diketahui bahwa kami berjalan melenceng dari jalur (-.-") Berdasar peta dan kontur, ternyata jalur yang seharusnya dilewati sudah terlalu jauh dengan posisi kami berada sekarang. Tidak ada jalan lain selain potong kompas alias terabas, karena hari yang mulai sore tidak memungkinkan kami kembali ke jalan yang seharusnya. Naik turun perbukitan kami lalui, rumput dan tanaman tinggi rapat menghalangi jalan, akhirnya tramontina alias golok tebas pun mejalankan tugas sebagaimana mestinya, tidak hanya menjadi pengaman diri ataupun peralatan leave no trace (you know what i mean, haha...).
|
gini ni kalo salah jalur ~~ |
Hari beranjak malam namun kami belum berhasil berada di jalur yang tepat. Faktor keamanan, cuaca, dan waktu pada saat itu tidak mendukung kami untuk melanjutkan perjalanan, setelah berdiskusi singkat diputuskan tim bermalam di titik terakhir kami berada. Camp pun segera berdiri, sebisa mungkin kami mencari sinyal HT maupun HP untuk menyampaikan kabar terakhir tim pada basecamp MAPAGAMA. Bagian ini yang paling aku suka, menghabiskan malam di bawah bentangan langit sambil duduk manis di antara hamparan rumput khas pegunungan menikmati kelap-kelip kota dari ketinggian. Ditambah bonus secangkir teh manis dan obrolan hangat orang-orang di sekitar. Inilah yang selalu aku rindukan di kala jenuh dengan rutinitas sehari-hari. Ah..saking menikmatinya aku sampai lupa kalau sebenarnya kami "tersesat", all is well !
|
photo dulu lah sebelum turun, dari puncak kesepakatan, hho~ |
Pagi berkabut tidak bertahan lama menutupi langit, cerah mendampingi kami membereskan camp yang kemudian mulai menyusun kembali tiap barang ke dalam carrier (ransel untuk naik gunung). Setengah jam kemudian kami siap untuk kembali ke basecamp selo, karena waktu yang kami punya terbatas untuk tetap tinggal disini. Selamat tinggal Merbabu, semoga aku bisa kembali lagi ke jalur-mu yang benar dan dapat menginjakkan kaki di puncak-mu di lain kesempatan @@ amiiiiiiiin.
#dibuang sayang edisi photo narsis
|
viko, wida, kris, heri bergaya ala boyband :D *kiri ke kanan gambar |
|
rumputnya bikin keren walaupun gatel, iya gak vik? :D |
|
aku, incem, viema, dan ayu gak mau kalah narsis dong :D |