Jumat, 13 Juli 2012

birunya, LAUT #edisi celebes

Laut Jawa, 12-14 Juli 2011
Laut.. Laut.. Laut.. dan Laut..
Bangun tidur lihat laut, mau tidur lihat laut, semua serba laut sejauh mata memandang. Rasanya sudah berhari-hari terombang-ambing di laut lepas namun daratan Sulawesi belum juga tampak. Kami baru berada di KM Dempo ini selama beberapa jam, padahal di tiket tertera bahwa kami akan tiba di Sulawesi kira-kira dua hari lagi *halo, apa kabar nahkodanya ya ? @@ 

kapal, laut, jemuran milik penumpang
Ini bukan pertama kalinya aku melakukan perjalanan menyeberang pulau dengan menaiki kapal. Mengingat rumahku yang memang berada di seberang Pulau Jawa juga, dan sebelumnya aku juga sudah pernah melakukan perjalanan menyeberang ke Pulau NTB. Namun ini pertama kalinya bagi kami terutama aku, melakukan penyeberangan dengan kapal selama dua hari, can you imagine that ??? Kapal yang kami tumpangi merupakan kapal yang besar, namun tetap saja ruangnya tidak mencukupi untuk semua penumpang istirahat secara layak. Toleh kanan-kiri-depan-belakang semuanya manusia mulai dari bayi sampai lansia, dengan berbagai macam barang bawaan mulai dari kardus, karung, koper, hingga ransel seperti yang kami bawa. Aku pun khawatir kalau sewaktu-waktu kapal tenggelam karena overload dan aku sialnya tidak bisa berenang ~~

sarapan, makan siang, makan malam, ngemil, ya disini nih kita :D
curhat-curhatan, ngobrol santai 
rapat, evaluasi, briefing, dan atur strategi :D
inilah sisi gelap kami, narsis ! hahahaha..
kalo udah mentok gak tau mau ngapain, ya tidur adalah pilihan terakhir  :D
Tidak butuh waktu lama bagi kami untuk beradaptasi. Makan, main kartu, mck, curhat, rapat, tidur, nyanyi, ngantri makan yang lamanya minta ampun dan berdesakan, sampe ngatain orang *kebiasaan buruk jangan ditiru yaa :D itulah kegiatan kami sehari-hari sembari menanti kapal bersandar. Aku mulai terbiasa di tengah keadaan ramai yang tak wajar namun menyenangkan ini. Aku juga mulai terbiasa dengan celotehan bahasa asing di sekitarku yang entah apa artinya, maklum kapal ini mengangkut sebagian besar orang asal Timur Indonesia yang pulang kampung dan aku tak paham bahasa daerah yang mereka gunakan. Berbagai macam isi kepala, berbagai macam tujuan, berbagai macam bahasa, semua tumplek..plek jadi satu di kapal ini. Suasana ini memberi kesan tersendiri bagiku yang sangat tertarik dengan perbedaan semacam ini. Tidak perlu waktu lama juga bagiku, untuk mulai terbiasa dengan angin yang tak bersahabat, terus bertiup kencang selama perjalanan.

dan..aku sudah terbiasa berharap.....
semoga lekas sampai :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar